Suwandi

@suwandi

Active 9 years, 1 month ago
Pinggir Jalan (3) Suatu masa kampong Wong Ceng Ung melakukan seleksi kaum urban untuk menjadi warga tetap. Kampung WCU memerlukan “rebuan” warga untuk mengerjakan proyek besar, proyek yang diperhitungkan akan membuat kampong akan tersohor ke mancanegara. Segala jalur dilakukan demi memenuhi kuota : jalur cepat, jalur lambat, jalur campuran, jal […] View
  • Suwandi posted an update 9 years, 1 month ago

    Negeri Seperempat Waras
    Negeriku memang antah berantah,
    Nun jauh disana, di rumpun kidul negeriku sedang tumbuh sebuah negeri baru. Negeri yang muncul seiring bergeliatnya negeri kahyangan menghadapi tantangan negeri seberang. Para pemimpinnya ditunjuk oleh cerdik pandai dari negeri kahyangan, sebagaimana layaknya negeri baru. Negeri ini merupakan MAHA KARYA para pemimpin negeri para dewa tersebut. Untuk menggapai ke mahakaryaannya, diciptakanlah perusahaan-perusahaan baru dan posisi-posisi baru. Lalu orang-orang lama (baca tua) yang “sarat prestasi” dipanggil kembali untuk mendedikasikan kehebatannya. Orang-orang muda (tapi senior) belumlah layak berperan lebih di negeri itu, karena negeri baru belum memiliki budaya yang “eces” sehingga butuh orang-orang yang berbudaya “semangat”. Dan untuk penyeimbang, orang-orang baru dan muda direkrut sekaligus sebagai pemutus budaya lama yang kurang greget.
    Pekik semangat selalu dilontarkan di setiap kesempatan.
    Target mendunia yang dicanangkan segera diwujudkan, langkah cerdik diciptakan. Tak ingin hanya mendengar berita dari media tentang keadaan negeri tetangga, maka kalangan pemimpin dikirim mengunjungi negeri mursi yang sedang bergolak. Data otentik hasil mata sendiri menjadi bahan yang tak ternilai untuk menentukan langkah strategis negeri baru. Banyak mata banyak kepala lebih baik dari dua mata satu kepala, maka para bidadaripun diajak serta. Dan diyakini negeri mursi akan dengan cepat melambungkan negeri baru menjadi kekuatan nyata yang tak lagi semenjana. Sebuah usaha yang sangat layak diacungi 2 jempol dan patut diamini penduduk negeri.
    Negeriku memang antah berantah,
    Suatu senja, di salah satu sudut negeri terdengar orang bersuara lirih. Dengan setengah berbisik ia seakan-akan memaki-maki dirinya sendiri :
    Ohh negeriku. Orang waras dianggap tidak waras, orang gila dianggap waras. Orang lemah diancam, yang kuat tertawa-tawa. Dasar antah berantah!!! Aturan dikeluarkan untuk dilanggar. Aturan dijalankan bagi orang yang bukan pengambil keputusan.
    Negeriku memang antah berantah,
    Belakangan ini negeriku terasa memiliki banyak keanehan. Banyak orang tak dikenal berlalulalang tanpa mengindahkan aturan yang selama ini berlaku di tanah adat. Banyak orang berbaju pendek dan terkesan seksi, menjadi santapan mata. Sampai-sampai pada jam tertentu sekelompok orang senang cuci mata di sekitar gedung pusat kekuasaan.
    Negeriku memang antah berantah,
    Suatu saat, di balairung rakyat, berkumpul para pemangku adat membahas keadaan negeri agar tak salah langkah. Setelah berdiskusi panjang mereka mengeluarkan beberapa bahan pertimbangan bagi para pemimpin baru :
    1. Berlakulah adil dan terbuka, agar tidak menimbulkan salah sangka.
    2. Tempatkan orang-orang yang tepat pada tempatnya.
    3. Jalankan aturan sebagaimana mestinya, agar ada wibawanya.
    4. NO KKN jangan hanya di mulut saja.
    5. Dengarkan suara rakyat dengan hati dan sepenuh hati.
    Selamat berkarya, jalan yang sehat adalah jalan yang dijalankan dengan ketulusan hati disertai dengan kehati-hatian.